IPS
1. Rempah-rempah begitu melimpah di bumi Indonesia. Melimpahnya rempah-rempah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun, rempah-rempah yang begitu melimpah juga membuat bangsa-bangsa di Eropa berusaha untuk menguasai perdagangannya.
2. Contoh rempah-rempah : cengkih, lada, pala, kapulaga, kayumanis dll
3. Manfaat bunga cengkih
Sebagai bumbu masak, cengkih digunakan dalam bentuk bunga utuh atau dalam bentuk bubuk. Cengkih juga dimanfaatkan oleh bangsa China dan Jepang sebagai dupa.
minyak cengkih digunakan sebagai aroma terapi dan obat sakit gigi.
Pohon cengkih banyak manfaatnya sehingga menjadikannya bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itulah, cengkih merupakan salah satu bahan rempah-rempah yang menjadi buruan bangsa-bangsa Eropa. Hal itu memicu terjadinya penjajahan di Indonesia.
4. Awal penjajahan di Indonesia :
Mulai akhir abad XV, bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudra. Bangsa Eropa yang pernah melakukan penjelajahan dan penjajahan di Indonesia dimulai oleh bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511. Berikutnya ialah bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian, disusul oleh bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.
5. Faktor-faktor pendorong penjelajahan samudra antara lain sebagai berikut
a. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold)
Bangsa Eropa mencari rempah-rempah yang harganya seperti emas (gold). Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk industri obat-obatan dan bumbu masak
b. Adanya keinginan menyebarkan agama (gospel)
Menyebarkan agama yang mereka yakini kepda penduduk pribumi.
c. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory)
anggapan bahwa apabila suatu negara mempunyai banyak tanah jajahan, negara tersebut termasuk negara yang jaya (glory).
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
· Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra luas.
· Ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
· Ditemukannya kompas.
6. Informasi kedatangan tiap-tiap bangsa Eropa ke Indonesia :
Kedatangan Bangsa Portugis di Indonesia | Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia | Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia |
Tahun kedatangan : 1511 | Tahun kedatangan : 1521 | Tahun kedatangan : 1596 |
Tempat/Daerah : Ternate (Maluku Utara) | Tempat/Daerah : Maluku, Manado | Tempat/Daerah : Banten |
Tujuan : Menemukan sumber rempah – rempah, mencari daerah baru untuk dikuasai, serta menyebarkan agama. | Tujuan : Menemukan sumber rempah – rempah, mencari daerah baru untuk dikuasai, serta menyebarkan agama. | Tujuan : untuk memonopoli perdagangan serta menjajah kekayaan Nusantara. |
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi : · Awal Juli 1511, Albuquerque sang Gubernur Portugis II memimpin ekspedisi ke Malaka dengan membawa 15 Kapal besar dan kecil serta tentara berjumlah 600 orang. o 10 Agustus 1511, Portugis menguasai Malaka dan menjadi penguasa perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. · 1512, Portugis menjalin hubungan dagang dengan Kerajaan Sunda. Atas perjanjian ini, kemudian Portugis mendapat perizinan untuk membangun gudang maupun benteng di Sunda Kelapa. o 1511 – 1526, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Bangsa Portugis. · 1527, Dibawah pimpinan Fatahillah, Demak dapat menghancurkan Portugis sehingga Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa mampu dikuasai. Sunda Kelapa kemudian berganti nama menjadi Jayakarta (Kemenangan Besar). · 1629, Armada Aceh dibawah komando Sultan Iskandar Muda melakukan penyerangan kepada Portugis di Malaka namun gagal. | Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi : Tahun 1529 terjadi perjanjian Saragoza antara Spanyol dengan Portugis, yang menyebabkan Spanyol harus pergi meninggalkan Maluku dan Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Maluku. | Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi : · Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten Pembentukan VOC · Terjadinya perlawanan di berbagai daerah terhadap Belanda, seperti perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Patimura, Perang di Bali dll. · Terjadinya persatuan Indonesia melalui Peristiwa ikhrar para pemuda (Sumpah Pemuda) · Perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan seperti perang Surabaya, Bandung Lautan Api. |
Reaksi Masyarakat : Masyarakat melakukan perlawanan dan peperangan dengan Portugis dengan enentang segala bentuk penindasan,keserakahan, serta tindakan sewenang-wenang Portugis, serta menyerang berbagai benteng-benteng Portugis untuk tujuan menghilangkan Portugis dariNusantara. | Reaksi Masyarakat : Masyarakat menyambut baik akan kedatangan bangsa Spanyol untuk melakukan perlawanan terhadap Bangsa Portugis | Reaksi Masyarakat : Semula reaksi masyarakat Indonesia sangat ramah dan baik terhadap bangsa Belanda, namun dengan berjalannya waktu terjadi peperangan di berbagai daerah melawan penjajahan Belanda, yang ingin menguasai Indonesia. |
7. Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Inggris
Setelah berhasil menguasai Indonesia, pemerintah Inggris kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia. Raffles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811.
· Kebijakan di Bidang Ilmu Pengetahuan
1. Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
2. Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
3. Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai penjuru dunia.
· Kebijakan di Bidang Ekonomi
1. Menghapus contingenten penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (land-rente).
2. Semua tanah dianggap milik negara. Maka, petani harus membayar pajak sebagai uang sewa.
o Upaya Raffles menerapkan sistem pajak tanah mengalami kegagalan karena faktor-faktor berikut.
1. Sulit menentukan besar kecilnya pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat mempunyai tanah yang sama.
2. Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
3. Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
4. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang. Kebijakan di Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial
· Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berikut:
1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan termasuk Yogyakarta dan Surakarta.
2. Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.
3. Melarang perdagangan budak.
8. Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda :
1. Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten.
2. Pembentukan VOC Pedagang Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602.
3. Tujuan VOC di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
2. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3. Melaksanakan monopoli perdagangan rempahrempah.
4. Pengalihan Kekuasaan VOC kepada Kerajaan Belanda Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot.
a. Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut.
1. Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
2. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas.
b. Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut.
1. Meletusnya Revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
2. Penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga.
Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris karena Inggris telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda
9. Langkah-langkah yang ditempuh Daendels antara lain:
a. meningkatkan jumlah tentara dengan cara mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia, \
b. membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
c. membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
d. membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan sepanjang lebih kurang 1.100 km, dan
e. membangun benteng-benteng pertahanan.
10. Daendels menerapkan sistem kerja paksa (rodi). Daendels juga melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris, antara lain: mengadakan penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah, mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi, dan menjual tanah tanah.
11. Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda
a. Terjadi pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch
b. Tanam paksa yang dilakukan adalah mengeluarkan kebijakan kepada masyarakat untuk menanam tanaman tertentu seperti kopi dan kelapa.
c. Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
d. Akibat penyim pangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda.
e. Tanam Paksa mengakibatkan aksi penentangan, salah satu tokoh Belanda yang menentang adanya tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.
f. Aksi penentangan yang dilakukan Douwes Dekker yaitu dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan (edukasi).
2. Membangun saluran pengairan (irigasi).
3. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
12. Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis :
1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
2. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636).
13. Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
14. Faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sebagai berikut.
a. Perjuangan bersifat kedaerahan.
b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
c. Masih bergantung pada pimpinan (jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti).
d. Kalah dalam persenjataan.
e. Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera)
15. Kebangkitan Nasioanl
a. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan- mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha mulia”. Berdirinya organisasi Budi Utamo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Kebangkitan Nasional
16. Masa Awal Radikal (Tahun 1920-1927-an)
Perjuangan bangsa Indonesia mela wan penjajah pada abad ke20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pa da masa ini bersifat radikal/ keras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif/tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhim punan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlathul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI).
17. Masa Moderat (Tahun 1930-an)
Sejak tahun 1930, organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya. Mereka menggunakan taktik kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan pemerintah Hindia Belanda. Organisasi-organisasi yang berhaluan moderat antara lain Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gabungan Politik Indonesia (Gapi).
18. Tokoh Kebangkitan Nasional :
19. Peristiwa Sumpah Pemuda
a. Kongres Pemuda Indonesia I berlangsung di Jakarta pada tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926 diikuti oleh semua organisasi pemuda. Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum dapat menghasilkan keputusan yang mewujudkan persatuan seluruh pemuda. Kongres Pemuda Indonesia I merupakan persiapan Kongres Pemuda Indonesia II.
b. Kongres Pemuda Indonesia II berlangsung di Jakarta pada tanggal 27 – 28 Oktober. Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106, tetapi keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat.
c. Pada malam penutupan tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan sebagai berikut.
1. Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
2. Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia.
3. Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda (berwatak nasional dalam arti luas). Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir.
d. Isi Ikrar Sumpah Pemuda
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
20. Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda 1928
- Sejak peristiwa Sumpah Pemuda 1928 timbul kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam sebuah ikatan kebangsaan.
- Peristiwa Sumpah Pemuda 1928 berpengaruh sangat besar bagi organisasi pergerakan.
- Peristiwa Sumpah Pemuda menegaskan rasa senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa.
21. Kongres Perempuan Indonesia
Kongres Perempuan Indonesia 1928 merupakan suatu gerakan, kongres tersebut adalah wujud suatu kebersatuan perempuan dan cinta tanah air.
a. Kongres Perempuan I pada tanggal 22 Agustus 1928 di Yogyakarta, diikuti oleh berbagai wakil organisasi wanita di antaranya Ny. Sukamto, Ny. Ki Hajar Dewantara, dan Nona Suyatin. Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Kongres itu juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau perikatan di antara perkumpulan wanita.
b. Tanggal 20–24 Juli 1935, diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro. Kongres tersebut membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta huruf, dan perkawinan.
c. Kongres Perempuan III berlangsung di Bandung tanggal 23–28 Juli 1938 dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja, membicarakan hak pilih dan dipilih bagi wanita di badan perwakilan. Dalam kongres tersebut, disetujui RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah dan disepakati tanggal lahir PPI 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Tuliskan apa yang disebut gospel, gold, dan glory, serta hasil kongres pemuda 1 dan kongres pemuda 2 !
Komentar
Posting Komentar